Jangan mudah percaya tentang mitos yang sering kamu dengar, sebab akan berakibat fatal jika kamu belum tahu sendiri tentang kebenarannya, Inilah beberapa info seputar alergi agar kamu selalu berhati-hati dalam penanganannya,
1. Asma hanya perlu diobati apabila gejalanya kambuh
Dalam situs RS Medistra Prof. DR. Dr. Heru Sundaru, Sp.PD, KAI, menegaskan hal ini tidak benar. Penanganan asma kurang lebih sama seperi penderita diabetes ataupun
hipertensi: manajemen penyakit yang baik.
Berdasarkan Global Initiative for Asthma diketahui bahwa mengontrol penyakit asma dapat meredam potensi munculnya serangan, sehingga penderita tidak perlu perawatan rumah sakit.
2. Bunga adalah pemicu alergi
Sumber masalahnya bukanlah pada daun atau bunga pada tanaman. Melainkan serbuk sari yang terdapat di dalam atau permukaannya. Serbuk dapat betrada di bunga, karena tertiup angin. Oleh karena itu, apabila suatu hari kita bersin-bersin manakala menerima sebuah buket mawar, jangan langsung panik dan menganggap kita alergi. Sebab, tidak semua bunga 'tercemar' oleh serbuk sari.
3. Jamur adalah alergen yang hanya terdapat dalam ruangan (indoor)
Faktanya, jamur dapat ditemukan di mana saja, baik di dalam maupun luar ruangan. Jamur senang hidup di area yang lembap. Selain di sela-sela kain atau kertas yang mengandung air, jamur juga dapat hidup di sela-sela rumput ataupun tanaman.
4. Alergi tidak dapat muncul saat dewasa
Meski semasa kecil kita tidak memiliki riwayat alergi, bukan berarti saat dewasa kita akan terbebas dari problem ini. Perubahan lingkungan tempat tinggal serta kebiasaan hidup adalah dua hal yang dapat mendorong munculnya alergi di kala dewasa.
5. Alergi makanan tidak berbahaya
Pada sebagian orang , alergi terhadap makanan tertentu dapat menimbulkan reaksi yang fatal. Hal ini disebut anafilaksis, yaitu reaksi alergi parah yang muncul secara cepat dan mneyerang berbagai organ hingga dapat mematikan. Contoh makanan yang dapat memicu anafilaksis yaitu kacang, kerang, lateks, susu, dan jenis obat tertentu.
Dalam situs RS Medistra Prof. DR. Dr. Heru Sundaru, Sp.PD, KAI, menegaskan hal ini tidak benar. Penanganan asma kurang lebih sama seperi penderita diabetes ataupun
hipertensi: manajemen penyakit yang baik.
Berdasarkan Global Initiative for Asthma diketahui bahwa mengontrol penyakit asma dapat meredam potensi munculnya serangan, sehingga penderita tidak perlu perawatan rumah sakit.
2. Bunga adalah pemicu alergi
Sumber masalahnya bukanlah pada daun atau bunga pada tanaman. Melainkan serbuk sari yang terdapat di dalam atau permukaannya. Serbuk dapat betrada di bunga, karena tertiup angin. Oleh karena itu, apabila suatu hari kita bersin-bersin manakala menerima sebuah buket mawar, jangan langsung panik dan menganggap kita alergi. Sebab, tidak semua bunga 'tercemar' oleh serbuk sari.
3. Jamur adalah alergen yang hanya terdapat dalam ruangan (indoor)
Faktanya, jamur dapat ditemukan di mana saja, baik di dalam maupun luar ruangan. Jamur senang hidup di area yang lembap. Selain di sela-sela kain atau kertas yang mengandung air, jamur juga dapat hidup di sela-sela rumput ataupun tanaman.
4. Alergi tidak dapat muncul saat dewasa
Meski semasa kecil kita tidak memiliki riwayat alergi, bukan berarti saat dewasa kita akan terbebas dari problem ini. Perubahan lingkungan tempat tinggal serta kebiasaan hidup adalah dua hal yang dapat mendorong munculnya alergi di kala dewasa.
5. Alergi makanan tidak berbahaya
Pada sebagian orang , alergi terhadap makanan tertentu dapat menimbulkan reaksi yang fatal. Hal ini disebut anafilaksis, yaitu reaksi alergi parah yang muncul secara cepat dan mneyerang berbagai organ hingga dapat mematikan. Contoh makanan yang dapat memicu anafilaksis yaitu kacang, kerang, lateks, susu, dan jenis obat tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar