Menurut penelitian Fred Hutchinson Cancer Research Center,
AS, konsumsi makanan berminyak atau gorengan secara teratur, seperti
kentang goreng, ayam goreng, dan donat, ternyata dapat meningkatkan
risiko kanker prostat, dan bahkan bisa membentuk jenis kanker prostat
yang lebih agresif.
Beberapa
studi sebelumnya juga telah menyatakan bahwa konsumsi makanan yang
diolah dengan metode memasak menggunakan panas tinggi, seperti daging
panggang, dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
Secara khusus, Janet L. Stanford, PhD, dari Program in Prostate Cancer Research di Hutchinson Center,
dan rekannya menemukan bahwa pria yang mengonsumsi kentang goreng, ayam
goreng, ikan goreng, atau donat setidaknya sekali seminggu cenderung
mengalami peningkatan risiko kanker prostat dibandingkan dengan pria
yang mengonsumsi makanan tersebut kurang dari sekali dalam sebulan.
Menurut penelitian ini, pria yang mengonsumsi gorengan sekali atau
lebih dalam seminggu mengalami peningkatan risiko kanker prostat sebesar
30-37 persen. Konsumsi mingguan makanan ini juga berpengaruh
meningkatkan risiko lebih besar terkena jenis kanker prostat yang lebih
agresif.
“Tampaknya tingginya risiko terkena kanker prostat ditentukan pada
tingkat tertinggi konsumsi gorengan. Artinya bahwa konsumsi makanan
gorengan secara teratur bisa memicu risiko tumbuhnya kanker prostat,”
ujar Stanford, seperti dikutip dalam jurnal The Prostate.
Menurut hipotesa Stanford, mekanisme di balik peningkatan risiko
kanker ini termasuk fakta yang menyatakan bahwa ketika minyak dipanaskan
sampai suhu yang cocok untuk menggoreng, senyawa-senyawa beracun
karsinogenik dapat terbentuk dalam makanan yang digoreng tersebut.
Senyawa-senyawa ini termasuk acrylamide (yang ditemukan dalam makanan kaya karbohidrat seperti kentang goreng), heterocyclic amines dan polycyclic aromatic hydrocarbons (zat kimia yang terbentuk ketika daging dimasak pada suhu tinggi), aldehida (senyawa organik yang ditemukan dalam parfum), dan akrolein
(bahan kimia yang ditemukan dalam herbisida). Senyawa-senyawa beracun
tersebut bisa meningkat ketika terjadi penggunaan minyak secara berulang
dan waktu penggorengan yang semakin lama.
Makanan yang dimasak dengan panas tinggi juga mengandung advanced glycation endproducts (AGEs) tingkat tinggi, yang menjadi salah satu penyebab peradangan
kronis dan stres oksidatif. Makanan gorengan adalah salah satu yang
tertinggi mengandung konten AGEs. Misalnya, dada ayam yang digoreng
selama 20 menit mengandung lebih dari 9 kali lipat jumlah AGEs, setara
dengan dada ayam yang direbus selama satu jam.
Sumber: DuniaFitnes.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar